Empati Karena Corona

Percakapan antara Adik Bungsu dan Saya di Dapur (lagi bikin cilok kacang )


Adik : "Mbak kenapa sih kita harus stay at home, kita kan gak kena corona?"

Saya : "Iya dil, (Fadhlil nama adik saya) kita emang gak kena corona tapi diluaran sana banyak yang udah kena corona. Kita menghindari aja, biar virus ini gak tambah meluas.Sebisa mungkin menahan diri ya untuk gak keluar, gausah tuh nongkrong-nongkrong dlu sama temen cuma buat main game PUBG.

Adik : "Tapi mbak kan nanti juga bisa sembuh sendiri kan? tuh banyak yg udah sembuh juga/"

Saya : "Iya sih ada yang sembuh tapi banyak juga yg meninggal. Nonton tv kan angkanya makin melonjak. Bisa-bisa eksponensial, kalo gak segera di cegah, makanya biar gak meluas udah yaa kamu dirumah aja nurut dulu."

Adik : "Tapi masih aja tuh banyak orang-orang pada kelayapan mbak. Bosen juga kali mbak bener-bener gak keluar rumah" 


Saya : "Mereka bisa aja ketularan ditempat lain, dikerumunan banyak orang. Atau bisa juga sebenernya udah dia udah kena jadi nularin ke orang lain, bisa aja orang gak merasa langsung sakit, tapi masih ada potensi buat mereka nularin ke orang lain. Hayoo emg kita pernah tau ? Tiba-tiba adek ketularan, Mau ?"

Adik : " (dengan masih ngeyelnya) Ah paling yang meninggal orang-orang yang udah tua aja, kita kan masih muda. Kalau kena gak bakalan berat dan sembuh."


Saya : "Hmmm... Gini deh dek, apa yang kamu bilang tadi, mungkin ada benernya kalau yg mudah gak gampang tertular. (apresiasi dulu karena dia sedikit banyak sudah membaca atau menonton berita yang ada) Tapi, perlu kita inget kalo kita gak boleh egois, kita hidup ditengah masyarakat, ada yang tua ada yang muda, ada yang punya imunitas dan kekebalan tubuh yang baik tapi ada juga yang rentan sakit. Ini virus gampang banget menular dari satu orang ke orang yang lain via droplets. Kita harus belajar gak egois dan mikirin diri sendiri, kita perlu empati sama orang lain juga yang punya faktor pemberat dan beresiko tinggi bisa meninggal kalau kena virus corona, dan gak cuma mikir, kita ini kuat dan insyaAllah bisa selamat lawan virus corona.


Kekuatan rantai tergantung pada mata rantai yang terlemah. artinya kita perlu buat melindungi yang paling lemah. Makanya kita memikirkan mereka yang lemah dan sebisa mungkin upaya-upaya yang dilakukan adalah untuk melindungi mereka supaya gak sakit dan meninggal.
Semua orang lagi sibuk, urusan dokter dan tenaga kesehatan bukan cuma corona aja, ada demam berdarah, TBC, virus, dan masih banyak lagi penyakit yang membutuhkan penanganan yang sama intensifnya. Belum lagi penyakit kanker, paru-paru, jantung, ginjal, stroke, yang punya reskio tinggi merenggut nyawa orang.

Bayangkan kalau selama ini orang-orang gak peduli sama kesehatan mereka sendiri, mereka gak vaksin, ngerokok seenaknya, makan makanan yang gak sehat, gak pernah memperhatikan kesehatan mereka.

Adik : "Iya juga sih...."


Saya : "Yaudah sekarang waktunya kita berempati dulu, kita bantu dan dukung tenaga medis untuk memberikan yang terbaik demi kesehatan kita dan kesembuhan yg sakit. Mereka udah memberikan waktu mereka upaya mereka yang gak kenal lelah, bertaruh nyawa karena resiko tinggi berhadapan langsung dengan orang yang terjangkit.
Empati juga kita harus tunjukkan ke orang-orang pedagang asongan, pedagang keliling, toko-toko, pasar yang juga jadi sepi dan kehlangan pembeli.

Jadi, udah paham belom kenapa kita harus empati untuk saat ini ?"

Adik : "Iyaa.....(terus nyelonong lanjutin main gamesnya)"

Komentar